Monday, December 30, 2013

TUGAS PROPOSAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA


MATERI : GARAM YANG DI KONSUMSI DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang Masalah

       Saat ini tingkat konsumsi masyarakat di Indonesia sangatlah tinggi terutama pada bidang makanan. Tak dapat dipungkiri dalam memasak makanan, kita pasti menggunakan bahan tambahan makanan agar suatu makanan dapat terasa lezat saat dimakan.
         Salah satu bahan tambahan makanan tersebut adalah garam. Seperti yang sudah kita ketahui, garam akan memberikan rasa asin pada makanan. Jadi ketika dimakan, makanan tidak terasa hambar.
         Garam yang baik adalah garam yang mengandung Iodium. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan, iodium mempunyai manfaat untuk mencegah penyakit gondok yang sering terjadi di masyarakat kita.
         Namun, sepertinya masyarakat Indonesia tidak mau tahu dengan kandungan iodium tersebut. Mereka lebih mementingkan rasa garam yang asin untuk melezatkan makanan. Akibatnya, penyakit gondok masih merajalela dimana-mana.
         Kini saatnya masyarakat harus menyadari betapa pentingnya kandungan Iodium tersebut. Masyarakat harus lebih pandai memilih suatu produk garam. Agar garam tersebut tidak hanya bermanfaat rasanya saja tapi juga bagi kesehatan pengkonsumsinya.
         Bertolak dari fungsi iodium yang ada pada garam tersebut, nampaknya perlu diadakan sebuah penelitian yang bisa menyelidiki ada tidaknya kandungan iodium pada garam yang dikonsumsi masyarakat di sekitar kita.

1.2  Rumusan Masalah
1) Apakah garam yang biasa dikonsumsi masyarakat
Indonesia sudah mengandung Iodium?
2) Apa garam yang mengandung Iodum terbanyak ?

1.3  Hipotesis
1) Garam yang dikonsumsi masyarakat
Indonesia  mengandung Iodium
2)  Garam dengan merk yang lebih bagus akan mempunyai kandungan Iodium yang lebih banyak pula.


1.4  Tujuan Penelitian
1) Membuktikan adanya kandungan Iodum pada garam yang dikonsumsi masyarakat
Indonesia .
2) Memberikan gambaran garam mana yang seharusnya dikonsumsi.

1.5  Manfaat Penelitian

Mengetahui garam mana yang sebaiknya dikonsumsi masyarakatIndonesia  karena mempunya kandungan Iodium.






BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.  Air Laut

Air laut merupakan bahan baku untuk pembuatan garam yang jumlahnya sangat besar, lebih dari setengah permukaan  bumi ditutupi air laut. Air laut selain mengandung NaCl juga mengandung garam-garam terlarut lainnya. Komposisi garam-garam terlarut ini  bervariasi menurut tempat lingkungan dan kedalaman lautnya. Kadar garam tertinggi terdapat di laut mati. 
Penyediaan air laut dengan mutu dan kualitas tinggi dipengaruhi oleh faktor lokasi. Tempat yang berdekatan dengan muara sungai akan memberikan air laut dengan mutu yang rendah. Pasang surut di suatu tempat tidak akan sama dengan tempat lain. Hal ini dapat mempengaruhi kontinuitas pengadaan air laut untuk penggaraman, maka perlu usaha-usaha tertentu bagi pengamanan penyediaan air laut yaitu dengan membangun waduk-waduk air laut.  Untuk memperoleh garam dari laut  harus diuapkan dengan berbagai cara, antara lain panas sinar matahari. Dalam proses penguapan akan terjadi peningkatan konsentrasi terhadap masing-masing zat terlarut dalam air, sedang zat terlarut (garam) tetap. 
2.2.  Garam Dapur

Garam adalah salah satu dari sembilan bahan makanan pokok yang digunakan masyarakat dan merupakan bahan makanan vital. Bahan ini juga efektif digunakan sebagai media untuk perbaikan gizi makanan (Departemen Perindustrian,  1978: 111). Penggunaan garam dibedakan menjadi garam konsumsi yaitu garam yang dikonsumsi bersama-sama dengan makanan dan minuman serta garam industri yaitu garam yang digunakan sebagai bahan baku maupun bahan penolong industri kimia. Menurut produsennya garam biasanya  dibedakan atas garam rakyat dan garam pemerintah. Garam rakyat adalah garam yang diproduksi oleh petani garam. Garam rakyat biasanya diproduksi oleh penduduk tepi pantai atau penduduk di daerah sumber air asin. Sedangkan garam Pemerintah adalah garam yang diproduksi oleh pabrik-pabrik garam. Berdasarkan bentuknya garam dibedakan atas garam yang berbentuk kristal dan garam briket yang dicetak.Komposisi beberapa zat utama (keadaan normal) dalam garam dapur yaitu;

2.3.  Komposisi Garam Dapur Menurut SNI

Garam dapur sebagian besar berasal dari penguapan  air laut dan sedikitnya mengandung 95% natrium klorida. Garam dapur sebagai garam konsumsi harus memenuhi beberapa syarat atau kriteria standar mutu diantaranya penampakan yang bersih, berwarna putih, tidak berbau, tingkat kelembaban rendah dan tidak terkontaminasi oleh timbal dan bahan logam lainnya.  Menurut SNI nomor 04 – 3556 – 2000 garam dapur harus memenuhi syarat komposisi sebagai berikut:  


2.4.  Proses Pembuatan Garam Dapur

      Tubuh manusia tidak dapat berfungsi tanpa garam. Tidak mengherankan, garam telah berperan penting dalam pembangunan manusia dan peradabannya. Garam adalah pengawet pertama untuk makanan, yang memungkinkan manusia bisa melakukan perjalanan dan perdagangan jauh.
      Kita beruntung karena lebih dari 70 persen permukaan bumi berupa air. Dari 70% itu 97 persennya mengandung garam, sedangkan sisanya air tawar 3 %. Istilah yang tepat untuk proses pembuatan garam yang dimaksud di sini adalah pengambilan / pemisahan garam dari air laut.
Untuk itu harus terlebih dahulu mengumpulkan air laut di kolam, tambak, danau atau penampung (reservoir) khusus lainnya. Ini agar air yang sudah dikumpulkan tidak terganggu oleh pasang air laut.
Reservoir dapat berupa buatan manusia maupun ciptaan alam, seperti kolam, tambak, waduk atau danau. Tapi tanah yang pori-porinya halus akan lebih baik karena memiliki dasar yang dapat mencegah air laut serta kandungan mineralnya agar tidak banyak meresap ke dalam tanah.

Berikutnya, hamparan air laut dijemur oleh panas matahari sampai warna air berubah merah. Dalam skala luas, lebih murah menggunakan penguapan matahari untuk membuat garam. Tentu dibutuhkan cuaca yang panas, karena di musim hujan prosesnya akan sulit. Untuk skala kecil, bisa saja menggunakan tungku dan panci.
Berikutnya, mengeringkan air garam. Beberapa pembuat garam mengetahui sudah waktunya untuk menguras air garam ketika air berubah menjadi merah. Warna merah berasal dari alga yang berubah warna akibat konsentrasi garam yang semakin tinggi.
Berikutnya pengurasan air garam ke kolam kristalisasi atau tempat pengasinan. Di sinilah natrium klorida - garam - akhirnya mengkristal di dasar kolam.
Setelah garam mengkristal di bagian bawah reservoir, garam lalu dipanen/dikumpulkan dengan alat garuk. Garam kristal ini masih harus diproses serta ditambah iodium, lalu dikemas kemudian dipasarkan.
(http://www.khususpendidikan.co.cc/pembuatan_garam_dari_air_laut.php ; 2010)


     

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
      Penelitian dilaksanakan selama 2 hari dimulai pada tanggal 25 Desember 2010 hingga tanggal 27 Desember 2010 di Desa Maguan Sambit Ponorogo.

3.2 Alat dan Bahan

a)      Singkong
b)      Cuka makan
c)      Alat parut
d)     Alat saring

e)      Gelas
f)       Sendok teh
g)      Pisau
h) 3 jenis garam dengan merk yang berbeda sebagai sampel.



3.3 Cara Kerja
            Pertama, mengumpulkan semua bahan dan sampel yang akan diteliti. Memeras singkong yang telah di parut tanpa di tambah air. Kemudian, menuangkan satu sendok teh perasan singkong ke dalam gelas bersih. Setelah itu, menambahkan 4 – 6 sendok teh salah satu jenis garam. Lalu meambahkan pula 2 sendok teh cuka makan pada gelas. Campuran tersebut di aduk sampai rata dan di tunggu beberapa menit. Apabila campuran tersebut berubah warna biru, maka campuran tersebut mengandung iodium. Semakin biru larutan maka semakin banyak kandungan iodiumnya. Menguji semua jenis garam dengan prosedur seperti yang sama.
Bagan Cara Kerja Penelitian
 



3.4 Variabel Penelitian
1.         Variabel bebas
            -           Jenis garam yang di uji berbeda.
2.         Variabel terkontrol.
            -           Jenis singkong sama
            -           Jenis cuka sama
3.         Variabel terikat.
            - Warna campuran yang mengandung garam berubah menjadi biru
4.         Variabel pengganggu.
            -           Kandungan air yang ada pada garam.

3.5 Teknik Pengambilan Data
No
Merk Garam
Perubahan Warna yang Terjadi pada Larutan
Kandungan Iodium
(Ada/Tidak)
1
Garam A


2
Garam B


3
Garam C



Dari tabel diatas dapat disimpulkan kandungan iodium terbanyak terdapat pada garam .


Daftar Pustaka
Syamsuri, Istamar, 2007, Biologi SMP 3,Malang ; Erlangga

Budiono, Eno, 2009, Proses Pembuatan Garam dari Air Laut, diakses melalui
www.khususpendidikan.co.cc pada tanggal 7 Desember 2010

Lindawati, 2006, Pengaruh Waktu Penyimpanan Garam terhadap Kandungan Iodium dalam Garam berodium, Semarang ; UNES




0 komentar:

Post a Comment