MATERI : GARAM YANG DI KONSUMSI
DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini tingkat konsumsi masyarakat di
Indonesia sangatlah tinggi terutama pada bidang makanan. Tak dapat dipungkiri
dalam memasak makanan, kita pasti menggunakan bahan tambahan makanan agar suatu
makanan dapat terasa lezat saat dimakan.
Salah satu bahan tambahan makanan
tersebut adalah garam. Seperti yang sudah kita ketahui, garam akan memberikan
rasa asin pada makanan. Jadi ketika dimakan, makanan tidak terasa hambar.
Garam yang baik adalah garam yang
mengandung Iodium. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan, iodium
mempunyai manfaat untuk mencegah penyakit gondok yang sering terjadi di
masyarakat kita.
Namun, sepertinya masyarakat Indonesia
tidak mau tahu dengan kandungan iodium tersebut. Mereka lebih mementingkan rasa
garam yang asin untuk melezatkan makanan. Akibatnya, penyakit gondok masih
merajalela dimana-mana.
Kini saatnya masyarakat harus menyadari
betapa pentingnya kandungan Iodium tersebut. Masyarakat harus lebih pandai
memilih suatu produk garam. Agar garam tersebut tidak hanya bermanfaat rasanya
saja tapi juga bagi kesehatan pengkonsumsinya.
Bertolak dari fungsi iodium yang ada
pada garam tersebut, nampaknya perlu diadakan sebuah penelitian yang bisa
menyelidiki ada tidaknya kandungan iodium pada garam yang dikonsumsi masyarakat
di sekitar kita.
1.2
Rumusan Masalah
1) Apakah garam yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia sudah mengandung Iodium?
2) Apa garam yang mengandung Iodum terbanyak ?
1) Apakah garam yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia sudah mengandung Iodium?
2) Apa garam yang mengandung Iodum terbanyak ?
1.3
Hipotesis
1) Garam yang dikonsumsi masyarakat Indonesia mengandung Iodium
2) Garam dengan merk yang lebih bagus akan mempunyai kandungan Iodium yang lebih banyak pula.
1) Garam yang dikonsumsi masyarakat Indonesia mengandung Iodium
2) Garam dengan merk yang lebih bagus akan mempunyai kandungan Iodium yang lebih banyak pula.
1.4
Tujuan Penelitian
1) Membuktikan adanya kandungan Iodum pada garam yang dikonsumsi masyarakat Indonesia .
2) Memberikan gambaran garam mana yang seharusnya dikonsumsi.
1) Membuktikan adanya kandungan Iodum pada garam yang dikonsumsi masyarakat Indonesia .
2) Memberikan gambaran garam mana yang seharusnya dikonsumsi.
1.5
Manfaat Penelitian
Mengetahui garam mana yang sebaiknya
dikonsumsi masyarakatIndonesia karena mempunya kandungan Iodium.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Air Laut
Air laut merupakan bahan baku untuk pembuatan garam yang jumlahnya
sangat besar, lebih dari setengah permukaan
bumi ditutupi air laut. Air laut selain mengandung NaCl juga mengandung
garam-garam terlarut lainnya. Komposisi garam-garam terlarut ini bervariasi menurut tempat lingkungan dan
kedalaman lautnya. Kadar garam tertinggi terdapat di laut mati.
Penyediaan air laut dengan mutu dan kualitas tinggi dipengaruhi oleh
faktor lokasi. Tempat yang berdekatan dengan muara sungai akan memberikan air
laut dengan mutu yang rendah. Pasang surut di suatu tempat tidak akan sama dengan
tempat lain. Hal ini dapat mempengaruhi kontinuitas pengadaan air laut untuk
penggaraman, maka perlu usaha-usaha tertentu bagi pengamanan penyediaan air
laut yaitu dengan membangun waduk-waduk air laut. Untuk memperoleh garam dari laut harus diuapkan dengan berbagai cara, antara
lain panas sinar matahari. Dalam proses penguapan akan terjadi peningkatan
konsentrasi terhadap masing-masing zat terlarut dalam air, sedang zat terlarut
(garam) tetap.
2.2. Garam Dapur
Garam adalah salah satu dari sembilan bahan makanan pokok yang
digunakan masyarakat dan merupakan bahan makanan vital. Bahan ini juga efektif
digunakan sebagai media untuk perbaikan gizi makanan (Departemen
Perindustrian, 1978: 111). Penggunaan
garam dibedakan menjadi garam konsumsi yaitu garam yang dikonsumsi bersama-sama
dengan makanan dan minuman serta garam industri yaitu garam yang digunakan
sebagai bahan baku maupun bahan penolong industri kimia. Menurut produsennya
garam biasanya dibedakan atas garam
rakyat dan garam pemerintah. Garam rakyat adalah garam yang diproduksi oleh
petani garam. Garam rakyat biasanya diproduksi oleh penduduk tepi pantai atau
penduduk di daerah sumber air asin. Sedangkan garam Pemerintah adalah garam
yang diproduksi oleh pabrik-pabrik garam. Berdasarkan bentuknya garam dibedakan
atas garam yang berbentuk kristal dan garam briket yang dicetak.Komposisi
beberapa zat utama (keadaan normal) dalam garam dapur yaitu;
2.3. Komposisi Garam Dapur Menurut SNI
Garam dapur sebagian besar berasal dari penguapan air laut dan sedikitnya mengandung 95%
natrium klorida. Garam dapur sebagai garam konsumsi harus memenuhi beberapa
syarat atau kriteria standar mutu diantaranya penampakan yang bersih, berwarna
putih, tidak berbau, tingkat kelembaban rendah dan tidak terkontaminasi oleh
timbal dan bahan logam lainnya. Menurut
SNI nomor 04 – 3556 – 2000 garam dapur harus memenuhi syarat komposisi sebagai
berikut:
2.4. Proses Pembuatan Garam Dapur
Tubuh manusia tidak dapat berfungsi tanpa
garam. Tidak mengherankan, garam telah berperan penting dalam pembangunan
manusia dan peradabannya. Garam adalah pengawet pertama untuk makanan, yang
memungkinkan manusia bisa melakukan perjalanan dan perdagangan jauh.
Kita beruntung karena lebih dari 70 persen
permukaan bumi berupa air. Dari 70% itu 97 persennya mengandung garam,
sedangkan sisanya air tawar 3 %. Istilah yang tepat untuk proses pembuatan
garam yang dimaksud di sini adalah pengambilan / pemisahan garam dari air laut.
Untuk
itu harus terlebih dahulu mengumpulkan air laut di kolam, tambak, danau atau
penampung (reservoir) khusus lainnya. Ini agar air yang sudah dikumpulkan tidak
terganggu oleh pasang air laut.
Reservoir
dapat berupa buatan manusia maupun ciptaan alam, seperti kolam, tambak, waduk
atau danau. Tapi tanah yang pori-porinya halus akan lebih baik karena memiliki
dasar yang dapat mencegah air laut serta kandungan mineralnya agar tidak banyak
meresap ke dalam tanah.
Berikutnya,
hamparan air laut dijemur oleh panas matahari sampai warna air berubah merah.
Dalam skala luas, lebih murah menggunakan penguapan matahari untuk membuat
garam. Tentu dibutuhkan cuaca yang panas, karena di musim hujan prosesnya akan
sulit. Untuk skala kecil, bisa saja menggunakan tungku dan panci.
Berikutnya,
mengeringkan air garam. Beberapa pembuat garam mengetahui sudah waktunya untuk
menguras air garam ketika air berubah menjadi merah. Warna merah berasal dari
alga yang berubah warna akibat konsentrasi garam yang semakin tinggi.
Berikutnya
pengurasan air garam ke kolam kristalisasi atau tempat pengasinan. Di sinilah
natrium klorida - garam - akhirnya mengkristal di dasar kolam.
Setelah garam
mengkristal di bagian bawah reservoir, garam lalu dipanen/dikumpulkan dengan
alat garuk. Garam kristal ini masih harus diproses serta ditambah iodium, lalu
dikemas kemudian dipasarkan.
(http://www.khususpendidikan.co.cc/pembuatan_garam_dari_air_laut.php
; 2010)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian
dilaksanakan selama 2 hari dimulai pada tanggal 25 Desember 2010 hingga tanggal
27 Desember 2010 di Desa Maguan Sambit Ponorogo.
3.2 Alat dan Bahan
a) Singkong
b) Cuka makan
c) Alat parut
d) Alat saring
e) Gelas
f) Sendok teh
g) Pisau
h) 3 jenis garam dengan merk yang berbeda
sebagai sampel.
3.3 Cara Kerja
Pertama,
mengumpulkan semua bahan dan sampel yang akan diteliti. Memeras singkong yang
telah di parut tanpa di tambah air. Kemudian, menuangkan satu sendok teh
perasan singkong ke dalam gelas bersih. Setelah itu, menambahkan 4 – 6 sendok
teh salah satu jenis garam. Lalu meambahkan pula 2 sendok teh cuka makan pada
gelas. Campuran tersebut di aduk sampai rata dan di tunggu beberapa menit.
Apabila campuran tersebut berubah warna biru, maka campuran tersebut mengandung
iodium. Semakin biru larutan maka semakin banyak kandungan iodiumnya. Menguji
semua jenis garam dengan prosedur seperti yang sama.
Bagan Cara Kerja Penelitian
3.4 Variabel Penelitian
1. Variabel
bebas
- Jenis garam yang di uji berbeda.
2. Variabel
terkontrol.
- Jenis singkong sama
- Jenis cuka sama
3. Variabel
terikat.
-
Warna campuran yang mengandung garam berubah menjadi biru
4. Variabel
pengganggu.
- Kandungan air yang ada pada garam.
3.5 Teknik Pengambilan Data
No
|
Merk Garam
|
Perubahan Warna yang Terjadi pada Larutan
|
Kandungan Iodium
(Ada/Tidak)
|
1
|
Garam A
|
|
|
2
|
Garam B
|
|
|
3
|
Garam C
|
|
|
Dari tabel diatas dapat disimpulkan kandungan
iodium terbanyak terdapat pada garam .
Daftar Pustaka
Syamsuri, Istamar, 2007, Biologi SMP 3,Malang ; Erlangga
Budiono, Eno, 2009, Proses Pembuatan Garam dari
Air Laut, diakses melalui
www.khususpendidikan.co.cc pada tanggal 7 Desember 2010
Lindawati, 2006, Pengaruh
Waktu Penyimpanan Garam terhadap Kandungan Iodium dalam Garam berodium, Semarang
; UNES
0 komentar:
Post a Comment